Jumat, 20 Februari 2015
Mata
Gambar 1.
(a) Diagram sederhana mata manusia.
(b) Lensa mata membentuk bayangan
nyata dan terbalik di retina.
|
Mata memiliki daya akomodasi, yakni kemampuan untuk mengubah-ubah jarak fokus lensa mata sehingga bayangan benda yang dilihat selalu jatuh tepat di retina. Jarak fokus lensa mata diubah dengan cara mengatur ketebalannya (menipis atau menebal) yang dilakukan oleh otot siliar. Daya akomodasi ini memungkinkan mata dapat melihat dengan jelas setiap benda yang dilihatnya, meskipun jaraknya berbeda-beda di depan mata.
Akan tetapi, meskipun memiliki daya akomodasi, mata memiliki keterbatasan jangkauan pandang. Mata tidak dapat melihat benda yang terlalu dekat atau terlalu jauh. Sebagai contoh, mampukah Anda melihat partikel debu yang masuk/menempel pada kornea mata Anda? Atau sebaliknya, mampukah Anda melihat dengan jelas benda yang sangat jauh sekali? Tentu tidak, bukan? Jarak titik terdekat dari mata yang masih dapat dilihat dengan jelas disebut titik dekat, sedangkan jarak titik terjauh dari mata yang masih dapat dilihat dengan jelas disebut titik jauh. Ketika mata melihat pada titik dekatnya, mata dalam keadaan berakomodasi maksimum dan ketika mata melihat pada titik jauhnya, mata dalam keadaan tanpa akomodasi.
Gambar 2.
Pada mata miopi, bayangan benda
jatuh di depan retina.
|
Hipermetropi atau rabun dekat adalah mata yang tidak dapat melihat benda-benda dekat dengan jelas. Mata hipermetropi memiliki titik dekat lebih jauh dari 25 cm dan titik jauhnya takhingga. Meskipun dapat melihat dengan jelas benda-benda jauh, titik dekat yang lebih besar dari 25 cm membuat mata hipermetropi mengalami kesulitan untuk membaca pada jarak baca normal. Cacat mata ini disebabkan oleh bola mata yang terlalu memipih atau lengkungan korneanya kurang. Ketika mata hipermetropi digunakan untuk melihat benda-benda dekat, bayangan benda-benda ini akan jatuh di belakang retina, seperti diilustrasikan pada Gambar 3. Akibatnya, bayangan benda dekat menjadi terlihat kabur.
Presbiopi memiliki titik
dekat lebih jauh dari 25 cm dan titik jauh terbatas. Dengan demikian, penderita
presbiopi tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda jauh dan juga tidak
dapat membaca dengan jelas pada jarak baca normal. Umumnya, presbiopi terjadi
karena faktor usia (tua) sehingga otot siliarnya tidak mampu membuat lensa mata
berakomodasi normal seperti ketika ia masih muda.
Gambar 3.
Pada mata hipermetropi, bayangan
benda dekat jatuh di belakang retina.
|
Gambar 4.
Pada mata astigmatisma, benda titik akan
terlihat sebagai sebuah garis dan kabur.
|
Selain ketiga jenis cacat
mata tersebut, ada lagi yang disebut astigmatisma. Pada penderita astigmatisma,
benda titik akan terlihat sebagai sebuah garis dan kabur, seperti
diilustrasikan pada Gambar 4. Hal ini terjadi karena lensa matanya tidak
berbentuk bola, melainkan berbentuk silinder.
Label:
matadankacamata
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar