Jumat, 20 Februari 2015
Kacamata
Gambar 5. Kacamata dapat membantu orang yang cacat mata. |
Di SMP, Anda telah mempelajari bahwa jika sebuah benda berada di depan sebuah lensa, bayangan akan dibentuk oleh lensa tersebut. Jauh dekatnya bayangan terhadap lensa, bergantung pada letak benda dan jarak fokus lensa. Hubungan tersebut secara matematis dapat ditulis sebagai berikut.
s
= jarak benda ke lensa mata (m), dan
s' = jarak bayangan ke
lensa mata (m).
Selain itu, Anda juga pernah mempelajari kekuatan atau daya lensa Kekuatan atau daya lensa adalah kemampuan lensa untuk memfokuskan sinar yang datang sejajar dengan lensa Hubungan antara daya lensa dan kekuatan lensa memenuhi persamaan
dengan:
P = kekuatan atau daya lensa (dioptri), dan
f = jarak fokus lensa (m).
dengan:
f
= jarak fokus lensa mata (m),
Selain itu, Anda juga pernah mempelajari kekuatan atau daya lensa Kekuatan atau daya lensa adalah kemampuan lensa untuk memfokuskan sinar yang datang sejajar dengan lensa Hubungan antara daya lensa dan kekuatan lensa memenuhi persamaan
dengan:
P = kekuatan atau daya lensa (dioptri), dan
f = jarak fokus lensa (m).
a. Kacamata
Berlensa Cekung untuk Miopi
Seperti
telah dibahas sebelumnya, mata miopi tidak dapat melihat dengan jelas
benda-benda yang jauh atau titik jauhnya terbatas pada jarak tertentu. Lensa
kacamata yang digunakan penderita miopi harus membentuk bayangan benda-benda
jauh (S ~ ) tepat di titik jauh
mata atau S' = – PR, dengan PR singkatan dari punctum remotum, yang artinya
titik jauh. Tanda negatif pada S' diberikan karena bayangan yang dibentuk lensa
kacamata berada di depan lensa tersebut atau bersifat maya. Jika nilai S dan S'
tersebut Anda masukkan ke dalam Persamaan (1), diperoleh
Persamaan
(3) menunjukkan bahwa jarak fokus lensa kacamata adalah negatif dari titik jauh
mata miopi. Tanda negatif menunjukkan bahwa keterbatasan pandang mata miopi
perlu diatasi oleh kacamata berlensa negatif (cekung atau divergen).
Jika
Persamaan (3) dimasukkan ke dalam Persamaan (2), diperoleh
dengan PR dinyatakan dalam satuan m
(meter) dan P dalam dioptri.
b. Kacamata
Berlensa Cembung untuk Hipermetropi
Karena
hipermetropi tidak dapat melihat benda-benda dekat dengan jelas, lensa kacamata
yang digunakannya haruslah lensa yang dapat membentuk bayangan benda-benda
dekat tepat di titik dekat matanya. Benda-benda dekat yang dimaksud yang
memiliki jarak 25 cm di depan mata. Oleh karena itu, lensa kacamata harus
membentuk bayangan benda pada jarak S = 25 cm tepat di titik dekat (PP, punctum
proximum) atau S' = –PP. Kembali tanda negatif diberikan pada S' karena
bayangannya bersifat maya atau di depan lensa. Jika nilai S dan S' ini dimasukkan
ke dalam Persamaan (1) dan (2), diperoleh
dengan PP dinyatakan
dalam satuan meter (m) dan P dalam dioptri. Karena PP > 0,25 m, kekuatan
lensa P akan selalu positif. Hal ini menunjukkan bahwa seseorang yang bermata
hipermetropi perlu ditolong oleh kacamata berlensa positif (cembung atau
konvergen).
c. Kacamata
untuk Presbiopi dan Astigmatisma
Penderita presbiopi merupakan gabungan
dari miopi dan hipermetropi. Oleh karena itu, kaca mata yang digunakannya
haruslah berlensa rangkap atau bifokal, yakni lensa cekung pada bagian atas
untuk melihat benda jauh dan lensa cembung pada bagian bawah untuk melihat
benda-benda dekat. Sementara itu, astigmatisma dapat diatasi dengan menggunakan
lensa silindris.
d. Lensa
Kontak
Lensa
kontak atau contact lens juga dapat digunakan untuk mengatasi cacat mata. Pada
dasarnya lensa kontak adalah kacamata juga, hanya tidak menggunakan rangka,
melainkan ditempelkan langsung ke kornea mata.
Gambar 7. lensa kontak dapat digunakan untuk mengatasi cacat mata. |
Label:
matadankacamata
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar