Sabtu, 21 Februari 2015
Lup (Kaca Pembesar)
Gambar 8. Lup digunakan untuk melihat objek-objek kecil agar tampak besar dan jelas. |
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering melihat orang sedang memperbaiki komputer dengan menggunakan alat optik lup (kaca pembesar) untuk melihat komponen elektronik yang kecil-kecil. Alat ini sering digunakan untuk melihat tulisan atau gambar yang kecil. Penggunaan lup (kaca pembesar) ditunjukkan pada Gambar 8.
Penggunaan lup sebagai kaca pembesar bermula
dari kenyataan bahwa objek yang ukurannya sama akan terlihat berbeda oleh mata
ketika jaraknya ke mata berbeda. Semakin dekat ke mata, semakin besar objek
tersebut dapat dilihat. Sebaliknya, semakin jauh ke mata, semakin kecil objek
tersebut dapat dilihat. Sebagai contoh, sebuah pensil ketika dilihat pada jarak
25 cm akan tampak dua kali lebih besar daripada ketika dilihat pada jarak 50
cm. Hal ini terjadi karena sudut pandang mata terhadap objek yang berada pada
jarak 25 cm dua kali dari objek yang berjarak 50 cm.
Meskipun jarak terdekat objek yang masih dapat dilihat dengan jelas adalah 25 cm (untuk mata normal), lup memungkinkan Anda untuk menempatkan objek lebih dekat dari 25 cm, bahkan harus lebih kecil daripada jarak fokus lup. Hal ini karena ketika Anda mengamati objek dengan menggunakan lup, yang Anda lihat adalah bayangan objek, bukan objek tersebut. Ketika objek lebih dekat ke mata, sudut pandangan mata akan menjadi lebih besar sehingga objek terlihat lebih besar. Perbandingan sudut pandangan mata ketika menggunakan lup dan sudut pandangan mata ketika tidak menggunakan lup disebut perbesaran sudut lup.
Untuk menentukan perbesaran sudut lup, perhatikan Gambar 9. Sudut pandangan mata ketika objek yang dilihat berada pada jarak Sn, yakni titik dekat mata, diperlihatkan pada Gambar 9(a), sedangkan sudut pandangan mata ketika menggunakan lup diperlihatkan pada Gambar 9(b). Perbesaran sudut lup secara matematis didefinisikan sebagai
Dari Gambar 9 diperoleh bahwa
Untuk sudut-sudut yang sangat kecil berlaku
Jika persamaan terakhir dimasukkan ke Persamaan (6), perbesaran sudut lup dapat ditulis menjadi dengan:
Gambar 9. Menentukan perbesaran lup
(a)
Sudut
pandang mata tanpa
menggunakan lup
(b) Saat menggunakan lup
|
Dari Gambar 9 diperoleh bahwa
Untuk sudut-sudut yang sangat kecil berlaku
Jika persamaan terakhir dimasukkan ke Persamaan (6), perbesaran sudut lup dapat ditulis menjadi dengan:
Sn = titik dekat mata (25 cm untuk mata normal),
dan
S = letak objek di depan lup.
Perlu dicatat bahwa objek
yang akan dilihat menggunakan lup harus diletakkan di depan lup pada jarak yang
lebih kecil daripada jarak fokus lup atau S ≤ f (f = jarak fokus lup). Ketika
objek diletakkan di titik fokus lup, S = f, bayangan yang dibentuk lup berada
di tak terhingga, S' = −∞ . Ketika bayangan atau objek berada di tak terhingga,
mata dalam keadaan tanpa akomodasi. Jika S = f dimasukkan ke Persamaan (7),
diperoleh perbesaran sudut lup untuk mata tanpa akomodasi, yaitu
Persamaan (8) menunjukkan bahwa
semakin kecil jarak fokus lup,
semakin besar perbesaran sudut lup tersebut. Apabila mata berakomodasi
maksimum mengamati bayangan dengan menggunakan lup, bayangan tersebut akan
berada di titik dekat mata atau S' = –Sn (tanda negatif karena bayangannya
maya). Sesuai dengan Persamaan (1) diperoleh
Berdasarkan hasil tersebut, Persamaan (7)
menjadi
Label:
lup
|
0
komentar
Jumat, 20 Februari 2015
Kacamata
Gambar 5. Kacamata dapat membantu orang yang cacat mata. |
Di SMP, Anda telah mempelajari bahwa jika sebuah benda berada di depan sebuah lensa, bayangan akan dibentuk oleh lensa tersebut. Jauh dekatnya bayangan terhadap lensa, bergantung pada letak benda dan jarak fokus lensa. Hubungan tersebut secara matematis dapat ditulis sebagai berikut.
s
= jarak benda ke lensa mata (m), dan
s' = jarak bayangan ke
lensa mata (m).
Selain itu, Anda juga pernah mempelajari kekuatan atau daya lensa Kekuatan atau daya lensa adalah kemampuan lensa untuk memfokuskan sinar yang datang sejajar dengan lensa Hubungan antara daya lensa dan kekuatan lensa memenuhi persamaan
dengan:
P = kekuatan atau daya lensa (dioptri), dan
f = jarak fokus lensa (m).
dengan:
f
= jarak fokus lensa mata (m),
Selain itu, Anda juga pernah mempelajari kekuatan atau daya lensa Kekuatan atau daya lensa adalah kemampuan lensa untuk memfokuskan sinar yang datang sejajar dengan lensa Hubungan antara daya lensa dan kekuatan lensa memenuhi persamaan
dengan:
P = kekuatan atau daya lensa (dioptri), dan
f = jarak fokus lensa (m).
a. Kacamata
Berlensa Cekung untuk Miopi
Seperti
telah dibahas sebelumnya, mata miopi tidak dapat melihat dengan jelas
benda-benda yang jauh atau titik jauhnya terbatas pada jarak tertentu. Lensa
kacamata yang digunakan penderita miopi harus membentuk bayangan benda-benda
jauh (S ~ ) tepat di titik jauh
mata atau S' = – PR, dengan PR singkatan dari punctum remotum, yang artinya
titik jauh. Tanda negatif pada S' diberikan karena bayangan yang dibentuk lensa
kacamata berada di depan lensa tersebut atau bersifat maya. Jika nilai S dan S'
tersebut Anda masukkan ke dalam Persamaan (1), diperoleh
Persamaan
(3) menunjukkan bahwa jarak fokus lensa kacamata adalah negatif dari titik jauh
mata miopi. Tanda negatif menunjukkan bahwa keterbatasan pandang mata miopi
perlu diatasi oleh kacamata berlensa negatif (cekung atau divergen).
Jika
Persamaan (3) dimasukkan ke dalam Persamaan (2), diperoleh
dengan PR dinyatakan dalam satuan m
(meter) dan P dalam dioptri.
b. Kacamata
Berlensa Cembung untuk Hipermetropi
Karena
hipermetropi tidak dapat melihat benda-benda dekat dengan jelas, lensa kacamata
yang digunakannya haruslah lensa yang dapat membentuk bayangan benda-benda
dekat tepat di titik dekat matanya. Benda-benda dekat yang dimaksud yang
memiliki jarak 25 cm di depan mata. Oleh karena itu, lensa kacamata harus
membentuk bayangan benda pada jarak S = 25 cm tepat di titik dekat (PP, punctum
proximum) atau S' = –PP. Kembali tanda negatif diberikan pada S' karena
bayangannya bersifat maya atau di depan lensa. Jika nilai S dan S' ini dimasukkan
ke dalam Persamaan (1) dan (2), diperoleh
dengan PP dinyatakan
dalam satuan meter (m) dan P dalam dioptri. Karena PP > 0,25 m, kekuatan
lensa P akan selalu positif. Hal ini menunjukkan bahwa seseorang yang bermata
hipermetropi perlu ditolong oleh kacamata berlensa positif (cembung atau
konvergen).
c. Kacamata
untuk Presbiopi dan Astigmatisma
Penderita presbiopi merupakan gabungan
dari miopi dan hipermetropi. Oleh karena itu, kaca mata yang digunakannya
haruslah berlensa rangkap atau bifokal, yakni lensa cekung pada bagian atas
untuk melihat benda jauh dan lensa cembung pada bagian bawah untuk melihat
benda-benda dekat. Sementara itu, astigmatisma dapat diatasi dengan menggunakan
lensa silindris.
d. Lensa
Kontak
Lensa
kontak atau contact lens juga dapat digunakan untuk mengatasi cacat mata. Pada
dasarnya lensa kontak adalah kacamata juga, hanya tidak menggunakan rangka,
melainkan ditempelkan langsung ke kornea mata.
Gambar 7. lensa kontak dapat digunakan untuk mengatasi cacat mata. |
Label:
matadankacamata
|
0
komentar
Mata
Gambar 1.
(a) Diagram sederhana mata manusia.
(b) Lensa mata membentuk bayangan
nyata dan terbalik di retina.
|
Mata memiliki daya akomodasi, yakni kemampuan untuk mengubah-ubah jarak fokus lensa mata sehingga bayangan benda yang dilihat selalu jatuh tepat di retina. Jarak fokus lensa mata diubah dengan cara mengatur ketebalannya (menipis atau menebal) yang dilakukan oleh otot siliar. Daya akomodasi ini memungkinkan mata dapat melihat dengan jelas setiap benda yang dilihatnya, meskipun jaraknya berbeda-beda di depan mata.
Akan tetapi, meskipun memiliki daya akomodasi, mata memiliki keterbatasan jangkauan pandang. Mata tidak dapat melihat benda yang terlalu dekat atau terlalu jauh. Sebagai contoh, mampukah Anda melihat partikel debu yang masuk/menempel pada kornea mata Anda? Atau sebaliknya, mampukah Anda melihat dengan jelas benda yang sangat jauh sekali? Tentu tidak, bukan? Jarak titik terdekat dari mata yang masih dapat dilihat dengan jelas disebut titik dekat, sedangkan jarak titik terjauh dari mata yang masih dapat dilihat dengan jelas disebut titik jauh. Ketika mata melihat pada titik dekatnya, mata dalam keadaan berakomodasi maksimum dan ketika mata melihat pada titik jauhnya, mata dalam keadaan tanpa akomodasi.
Gambar 2.
Pada mata miopi, bayangan benda
jatuh di depan retina.
|
Hipermetropi atau rabun dekat adalah mata yang tidak dapat melihat benda-benda dekat dengan jelas. Mata hipermetropi memiliki titik dekat lebih jauh dari 25 cm dan titik jauhnya takhingga. Meskipun dapat melihat dengan jelas benda-benda jauh, titik dekat yang lebih besar dari 25 cm membuat mata hipermetropi mengalami kesulitan untuk membaca pada jarak baca normal. Cacat mata ini disebabkan oleh bola mata yang terlalu memipih atau lengkungan korneanya kurang. Ketika mata hipermetropi digunakan untuk melihat benda-benda dekat, bayangan benda-benda ini akan jatuh di belakang retina, seperti diilustrasikan pada Gambar 3. Akibatnya, bayangan benda dekat menjadi terlihat kabur.
Presbiopi memiliki titik
dekat lebih jauh dari 25 cm dan titik jauh terbatas. Dengan demikian, penderita
presbiopi tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda jauh dan juga tidak
dapat membaca dengan jelas pada jarak baca normal. Umumnya, presbiopi terjadi
karena faktor usia (tua) sehingga otot siliarnya tidak mampu membuat lensa mata
berakomodasi normal seperti ketika ia masih muda.
Gambar 3.
Pada mata hipermetropi, bayangan
benda dekat jatuh di belakang retina.
|
Gambar 4.
Pada mata astigmatisma, benda titik akan
terlihat sebagai sebuah garis dan kabur.
|
Selain ketiga jenis cacat
mata tersebut, ada lagi yang disebut astigmatisma. Pada penderita astigmatisma,
benda titik akan terlihat sebagai sebuah garis dan kabur, seperti
diilustrasikan pada Gambar 4. Hal ini terjadi karena lensa matanya tidak
berbentuk bola, melainkan berbentuk silinder.
Label:
matadankacamata
|
0
komentar
Langganan:
Postingan (Atom)